Priok jajal sistem online, Karantina luncurkan PriokQ

Priok jajal sistem online, Karantina luncurkan PriokQ
Priok jajal sistem online, Karantina luncurkan PriokQ

Waktu bongkar muat atau dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara sempat menjadi sorotan tajam oleh sejumlah kalangan. Bahkan Presiden RI Joko Widodo sempat marah dibuatnya. Namun kini pihak terkait di Pelabuhan Tanjung Priok nampaknya terus membenahi pelayanan.

Yang terbaru adalah menerapkan pelayanan sistem online. Kendati relatif tertinggal namun langkah ini patut diapresiasi. Sebab sistem online sudah banyak dilakukan sejumlah instansi ataupun lembaga pemerintahan. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada pengguna jasa. Serta meningkatkan pelayanan. Menurut

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, I Nyoman Gede Saputra, penerapan sistem online saat ini suatu keharusan. Apalagi hal itu juga banyak dilakukan sejumlah instansi. Pihaknya pada 1 November 2016 lalu, telah melakukan ujicoba pelayanan online.

“Cepat atau lambat sistem  akan jalan. Kita sudah lakukan upaya, terkait pelayanan online. Apa saja yang sudah dilakukan. Persiapan-persiapan telah kami lakukan. Sosialisasi sudah kami lakukan bersama stakeholder terkait,” ujarnya Senin kemarin (19/12).

Menurutnya penerapan pelayanan online cukup efektif. Bahkan saat ini dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok, sudah 2,91 perhari. Sementara pemerintah menargetkan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok adalah harus 2,5 hari.”Kita terus mendorong pelaksanaan penerapan sistem online. Termasuk DO online dan e-trucking,” jelas Nyoman.

Adapun masih adanya  yang mengeluhkan penerapan online, pihaknya berharap mereka paham tupoksinya. Termasuk pengguna jasa. Berkas persyaratan haruslah lengkap. “Sebab kalau tidak, nanti tertolak oleh sistem online,” pungkasnya.

Sebelumnya, para pengusaha kapal yang tergabung dalam, Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia (INSA) DKI Jakarta, mengeluhkan adanya denda keterlambatan sandar. Pasalnya, menurut mereka keterlambatan tidak hanya disebabkan oleh pengusaha kapal. Namun juga stakeholder terkait.

“Kalau ada keterlambatan. Dilakukan pihak lain, tapi tetap asosiasi yang dikenakan denda. Misal, jadwal sudah ada, sandar sudah ada. Kalau terlambat di denda,” ujar Ketua INSA DKI Jakarta Alimudin.

Menurutnya, keterlambatan itu bukan hanya dari pengusaha kapal pelayaran saja. Sementara schedule sudah ditetapkan. “Sebelum sandar, ada schedule waktu untuk sandar. Kalau lebih kena denda. Soal itu, banyak pihak terkait. Jangan dendanya dibebankan kepada kami,” ujarnya.

Lebih lanjut Alimudin mengatakan, keterlambatan juga disebabkan implementasi inaportnet yang belum optimal. Menurutnya, kendala di sistem mempengaruhi proses. Seperti saat sandar. Kalau sistem masalah, harus dimanualkan. Namun maksimal 3 jam, hal itu membuat delay.

“Schedule kapal harus sesuai. Dipandu jam berapa, bongkar muat jam berapa. Itu setelah diberlakukannya inaportnet. Kalau sistem bermasalah, satu jam harus manual. Jangan nunggu sampai tiga jam,” pungkasnya.

PriokQ diperkenalkan

Badan Karantina Pertanian (Barantan) meluncurkan pelayanan berbasis situs online yang diberi nama PriokQ Klik. Dengan fasilitas PriokQ Klik, pelayanan waktu Karantina Pertanian di Pelabuhan Tanjung Priok lebih efisien hingga 80% dari sebelumnya.

Dalam keterangan resminya, Barantan menyebut inovasi layanan dari Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok ini diterapkan demi mendukung upaya pemerintah mengakselerasi ekspor produk pertanian yang berkualitas dan bebas dari hama penyakit.

“Balai Karantina Pertanian Tanjung Priok bertugas mengatur dan mengawasi lalu lintas manusia, barang, dan hewan dan tumbuhan. Sebagai salah satu unit pemerintah, BalaiKarantina Pertanian mencegah peluang masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan,” ungkap Widi Hananto, Ketua Pelaksana Sosialisasi PriokQ dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (20/12).

Dia menjelaskan Balai Karatina Priok akan meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis sistem informasi guna memperkuat perlindungan sumber daya alam hayati atau bio diversity Indonesia.

Selain itu, Barantan memperketat pengawasan diwilayah kerja baik di pelabuhan internasional, dry port, kantor pos, maupun pelabuhan domestik dan penumpang seiring dengan peningkatan jumlah komoditas pertanian yang dilalulintaskan.

“Layanan ini merupakan bentuk dukungan kami pada para eksportir importir pertanian,” kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Purwo Widianto.

PriokQ Klik! adalah layanan inovasi Karantina pertama di Indonesia. Layanan ini memungkinkan bagi eksportir dan importir produk pertanian untuk memonitor proses permohonan pemeriksaan karantina (PPK) secara online.

Q adalah singkatan dari quarantine yang artinya karantina.

Hal ini berbeda dari layanan sebelumnya yang dilakukan secara manual atau antri diloket layanan. Kini pengguna jasa dapat memonitor PPK yang diajukan tanpa harus menunggu, perkiraan biaya yang harus dibayar juga dapat langsung dilihat, pembayaran jasapun dapat dilakukan secara online seperti kebijakan yang telah dilakukan sebelumnya.

Inovasi pembayaran online ini juga menutup kemungkinan markup biaya karantina yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Aplikasi ini mendukung penuh komitmen stop gratifikasi dan pungli.

Penghematan biaya dan bagi pengguna jasa diperkirakan akan mencapai 80% dalam pengurusan jasa karantina, karena tanpa menunggu dan realtime.

Lima keunggulan PriokQ Klik :

1. Tanpa harus menunggu, hasil verifikasi dokumen dapat dimonitor secara online bahkan dinotifikasikan via email,

2. Perkiraan biaya (PNBP) langsung dapat diketahui realtime online, tanpa was-was, anti gratifikasi dan pungli, dapat diakses kapanpun dan dimanapun, bahkan dinotifikasikan via email,

3. Nomor dokumen yang harus dikirim ke INSW juga bias langsung dicek secara online, tanpa harus menunggu/mengambil hasil print dokumen, ini juga dinotifikasikan via email,

4. Status pengiriman data karantina ke INSW (Indonesia National Single Window) juga dapat dilihat online, tanpa harus menghubungi petugas, sudah bisa di cek kapanpun dimanapun, bahkan notifikasi dikirim via email,

5. Analisis reject INSW, juga dapat dilakukan secara mandiri, agar pengguna jasa dapat memonitor ketika terjadi reject dari INSW.

sumber: indopos.co.id/bisnis.com