Kolaborasi Layanan Digital, ALFI dan Andalin Jalin Kerjasama

ALFIJAK – Platform digital Andalin mengumumkan telah berkolaborasi dengan DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) untuk menawarkan integrasi digital layanan sea freight full container load (FCL) bagi para anggota asosiasi tersebut.

Sebagai langkah awal, kolaborasi ini akan mulai di implementasikan di DPW ALFI Jakarta dan DPW ALFI Jabar.

Integrasi digital antara platform Andalin dan platform yang dimiliki oleh ALFI ini merupakan terobosan pertama yang ada di bidang rantai pasok di Indonesia dan berfokus pada pemanfaatan platform digital.

Dengan adanya Integrasi ini, seribuan lebih anggota ALFI dapat mendapatkan manfaat lebih, sehingga memungkinkan pencarian sea freight secara digital sehingga dapat melakukan pengiriman ekspor impor secara lebih efisien.

“Andalin sebagai perusahaan yang bergerak di bidang logistik internasional berbasis digital memahami bahwa pemanfaatan platform digital dapat sangat membantu industri ini untuk menjadi lebih efisien dan mencapai potensi maksimalnya. Andalin dan ALFI melakukan kolaborasi, dengan mengintegrasikan kedua platform kami untuk mempermudah kegiatan logistik internasional. Andalin berperan sebagai penyedia layanan sea freight FCL untuk pengiriman internasional sedangkan ALFI merupakan penyedia platform untuk para anggotanya yang membutuhkan layanan tersebut,” ungkap Rifki Pratomo, CEO Andalin, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, pada Selasa (31/5/2022).

Dia melanjutkan, melalui kolaborasi ini memungkinkan kami untuk memperkuat ekosistem industri rantai pasok di Indonesia dengan integrasi digital.

“Kami percaya, kolaborasi dengan ALFI ini bisa menjadi tahap penting untuk memperkuat posisi indonesia di kancah perdagangan internasional,” ucapnya.

Sementara dari sisi ALFI, sinergi dengan Andalin merupakan bentuk dukungan kepada para anggotanya agar bisa mengembangkan bisnis mereka lebih besar lagi di masa yang akan datang.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP ALFI, Trismawan Sanjaya, asosiasinya optimistis dengan memanfaatkan platform digital perkembangan dunia logistik internasional di Indonesia bisa berkembang jauh lebih cepat.

Dengan integrasi platform melalui Andalin  imbuhnya, ALFI yakin dapat memberikan dukungan kepada para anggota asosiasi agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya.

“Integrasi ini merupakan langkah awal untuk membuat jaringan ekosistem logistik internasional digital di Indonesia,” tuturnya.

Kolaborasi ALFI dan Andalin itu, turut disaksikan Ketua Umum DPW ALFI Jakarta, Adil Karim dan Ketua Umum DPW ALFI Jawa Barat, M. Nuh Nasution.

Kedepannya para anggota ALFI dapat berkunjung ke website DPW Jakarta atau Jabar. Para anggota lalu dapat menemukan layanan sea freight dari Andalin dalam platform tersebut, sehingga mereka tidak perlu lagi kesulitan untuk mencari dan mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Hal ini menjadi salah satu manfaat baru menjadi anggota ALFI bagi para forwarder di Indonesia Andalin dan ALFI akan terus berinovasi di masa yang akan datang untuk memaksimalkan manfaat platform digital untuk pelaku bisnis rantai pasokan.

Pasar freight dan logistik Indonesia sendiri memiliki nilai US$81.30 miliar di 2020 dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga US$138.04 miliar di tahun 2026 menurut perusahaan riset Reportlink.(*)

Kemacetan di NPCT-1 Hambat Logistik, ALFI Desak Ada Solusi Cepat

ALFIJAK – Pelaku usaha logistik dan forwarder di Tanjung Priok mengeluhkan antrean panjang kemacetan dalam kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang/peti kemas di fasilitas New Priok Container One (NPCT-1) sejak Sabtu dini hari hingga saat ini (21/5/2022).

“Banyak perusahaan anggota kami menanyakan prihal kemacetan itu. Kami mendesak upaya serius dari manajemen NPCT-1 untuk segera mengurai kemacetan tersebut, lantaran hingga Sabtu sore  antrean panjang masih terjadi” ujar Ketua Umum DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta, Adil Karim, kepada wartawan pada Sabtu Malam (21/5/2022).

Dia mengatakan para pelaku usaha belum mendapat informasi pasti penyebab kemacetan di terminal peti kemas yang terjadi sejak Sabtu dini hari tersebut.

Namun, imbuhnya, menurut informasi sementara yang diperolehnya bahwa sejak Jumat kemarin ada tiga kapal yang sandar di NPCT-1, dan tidak ada sistem IT atau layanan yang error.

“Yang menjadi pertanyaan apakah karena adanya tiga kapal yang dilayani secara bersamaan itu menyebabkan macet beberapa hari masuk terminal tersebut ?, Patut diduga kemungkinan ada beberapa penyebab lainnya. Ini menjadi pekerjaan rumah juga buat Otoritas Pelabuhan setempat, sebab antrean ini berimbas pada keterlambatan arus barang dalam proses pengurusan barang ekspor impor dan menyebabkan biaya logistik tinggi,” ucap Adil Karim.

Dia mengatakan, kemacetan dan atrean di NPCT-1 itu masih terjadi hingga Sabtu malam.

Padahal untuk layanan importasi barang pada umumnya di hari Sabtu fasilitas gudang importir sudah tutup dan pada hari Minggu libur sehingga pada hari Senin baru buka kembali dan baru bisa bongkar barang di gudang.

Kondisi itu, kata Adil, berpotensi terjadi tambahan demmurage untuk layanan importasi. Sedangkan untuk ekspor juga bisa terkena clossing time sehingga terjadi penambahan biaya, apalagi jika tidak bisa sampai masuk kapal akan lebih parah lagi yakni direschedule sehingga terjadi keterlambatan pengiriman dinegara tujuan.

Dia menegaskan, sebagai pelaku usaha menginginkan kondisi seperti itu menjadi perhatian serius oleh manajemen NPCT-1, dan juga Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok agar bisa menegur para operator terminal peti kemas di pelabuhan itu yang lalai memberikan layanan efisien bagi pengguna jasa.

“Kalau fasilitas common gate nya tidak memadai, ya mestinya segera dibenahi dan ALFI DKI sudah seringkali menyuarakan soal itu. Bagaimana kita mau mendorong membangun NPCT-2 kalau kondisi NPCT-1 saja saat ini seringkali sudah macet seperti itu?,” tanya Adil Karim.(*)

Ekspor Migor & CPO Dibuka Lagi Mulai 23 Mei

ALFIJAK – Pemerintah akhirnya membuka keran ekspor minyak goreng dan crude palm oil (CPO) mulai Senin besok, 23 Mei 2022.

Keputusan tersebut diumumkan oleh Presiden Joko Widodo melalui keterangan resminya secara virtual, pada Kamis (19/5/2022).

Berikut pernyataan lengkap Presiden Jokowi soal keputusan mencabut larangan ekspor CPO dan minyak goreng:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang saya hormati,

Sejak kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng diterapkan, pemerintah terus memantau dan mendorong berbagai langkah-langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pengecekan langsung saya di lapangan dan juga laporan yang saya terima, alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah. Kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194 ribu ton per bulannya, dan pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan kita hanya mencapai 64,5 ribu ton. Namun, setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan kita mencapai 211 ribu ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita.

Selain itu, juga terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp19.800, dan setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp17.200-Rp17.600.

Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita, baik dari pemerintah, dari BUMN, dan juga dari swasta. Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan, karena ketersediaannya semakin melimpah.

Oleh karena itu, berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022.

Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau. Pada kesempatan ini juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang diambil untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.

Secara kelembagaan, pemerintah juga akan melakukan pembenahan prosedur dan regulasi di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit agar terus disederhanakan dan dipermudah, agar lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri, sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya.

Di sisi lain, mengenai dugaan adanya pelanggaran dan penyelewengan dalam distribusi dan produksi minyak goreng, saya juga telah memerintahkan aparat hukum kita untuk terus melakukan penyelidikan dan memproses hukum para pelakunya. Saya tidak mau ada yang bermain-main, yang dampaknya mempersulit rakyat, merugikan rakyat.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Menperin Ajak Optimalkan Pembelian Produk Lokal

ALFIJAK – Pemerintah menegaskan perlunya mengoptimalkan pembelian produk-produk industri dalam negeri melalui pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah pusat, daerah, hingga BUMN. Hal ini dinilai mampu membangun kemandirian serta ketahanan ekonomi nasional, bahkan berdampak pada ekonomi rakyat bawah.

“Pada Sidang Kabinet Paripurna kemarin, Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa untuk pertumbuhan ekonomi kita sudah normal dan baik di angka 5,01%. Ini sebuah angka yang sangat baik kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, sehingga pertumbuhan ini harus kita pertahankan, dan kalau perlu ditingkatkan pada kuartal kedua,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Menperin menyampaikan, guna memacu kinerja perekonomian nasional, Presiden meminta kepada menteri yang terkait untuk aktif memonitor belanja-belanja di setiap kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN.

“Jadi, yang perlu diperhatikan sekali adalah kualitas belanjanya. Sebab, percepatan realisasi belanja ini harus betul-betul disegerakan untuk menjaga konsumsi dan daya beli,” jelasnya.

Agus mengemukakan, saat ini potensi belanja pemerintah pusat dan daerah mencapai Rp1.071,4 triliun, dan Rp400 triliun di antaranya akan diserap melalui belanja produk-produk dalam negeri sepanjang tahun 2022.

“Sampai saat ini, tercatat nilai komitmen pembelian Produk Dalam Negeri (PDN) sebesar Rp216,77 triliun dari 18 kementerian/lembaga, 34 Pemprov, dan 276 Pemkot/Pemkab,” ungkapnya.

Menperin menegaskan, pihaknya bertekad untuk terus  menjalankan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Program ini bertujuan agar produk industri dalam negeri dapat diserap dalam proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat dan daerah, hingga BUMN.

“Sampai 7 April 2022, terdapat 13.891 produk industri dalam negeri dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) lebih dari 40%, dan terdapat sebanyak 7.574 produk industri dengan nilai TKDN antara 25-40%,” sebutnya.

Lebih lanjut, menurut Agus, program P3DN merupakan langkah konkret keberpihakan terhadap industri dan produk dalam negeri guna memberikan kesempatan bagi industri dalam negeri untuk berkembang dan meningkatkan daya saingnya. “Sehingga para pelaku industri kita juga akan mampu bertarung di kancah global,” imbuhnya.

Meskipun dihadapkan pada tantangan dan persaingan global sampai dampak pandemi Covid-19, sektor industri manufaktur masih menunjukkan kinerjanya sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Hal ini tercemin pada sejumlah indikator, di antaranya pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 5,47% pada triwulan I tahun 2022 (y-o-y), yang melebihi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01%.

Berikutnya, kontribusi industri pengolahan nonmigas pada triwulan I 2022 adalah sebesar 19,19%, yang merupakan angka tertinggi di antara sektor lainnya. Selain itu, untuk kinerja ekspor sektor industri, sampai dengan Maret 2022 sudah mencapai USD50,52 miliar, dengan kontribusi yang mendominasi sebesar 78,83% terhadap total ekspor nasional.

“Realisasi investasi di sektor manufaktur mengalami peningkatan, pada triwulan I-2022 tercatat sebesar Rp 103,5 triliun. Selanjutnya, kondisi Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia juga masih mampu berada di level ekspansif, yaitu berada di posisi 51,9 pada bulan April 2022 ini,” pungkasnya.(*)