Arsip Kategori: Peluang Usaha

Segala peluang usaha yang terkait dengan logistik

New Normal, Kinerja TPK Belawan Catat Performa Positif

ALFIJAK – Sejak Januari 2020, manajemen Pelindo 1 melakukan penggabungan dua terminal peti kemas yang beroperasi di kota Medan yakni Belawan International Container Terminal (BICT) dan Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB) menjadi TPK Belawan untuk upaya strategi korporasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.

Selama Semester I/2020, Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 mencatatkan performa positif. TPK ini pun jadi andalan pendapatan pada masa new normal ini.

General Manager TPK Belawan, Indra Pamulihan mengatakan TPK Belawan melayani kunjungan kapal sebanyak 435 call, dengan kunjungan kapal di terminal internasional sebanyak 256 call dan di terminal domestik sebanyak 179 call. Bongkar muat peti kemas di TPK Belawan sampai dengan semester I/2020 ini sebanyak 424.899 box, naik 6,13 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang sebanyak 400.368 box.

“Kami berharap stabilitas dan pertumbuhan perekonomian pada tahun ini dapat terus tumbuh sehingga trafik bongkar muat peti kemas di TPK Belawan tahun ini dapat terus meningkat,” terangnya dalam siaran pers, Selasa (28/7/2020).

Dia menambahkan untuk bongkar muat peti kemas di terminal internasional sampai dengan semester I/2020 sebanyak 209.335 box dan untuk terminal domestik sebanyak 215.564 box. Angka tersebut sama dengan bongkar muat peti kemas di TPK Belawan sebanyak 531.551 TEUs, naik 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 sebanyak 506.475 TEUs.

Terminal internasional melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 267.511 TEUs dan terminal domestik sebanyak 264.040 TEUs. Arus bongkar muat peti kemas di TPK Belawan semester I tahun ini tumbuh meningkat walapun pada masa pandemi Covid-19, terutama didominasi bongkar muat peti kemas domestik atau antar pulau.

Bongkar muat peti kemas di terminal internasional sebanyak 3,3 juta ton dengan komoditi dominan untuk impor yakni: pupuk, makanan ternak, dan chemical serta komoditi dominan ekspornya meliputi palm oil, chemical, dan minyak.

Sementara itu, bongkar muat peti kemas di terminal domestik sebanyak 3,15 juta ton dengan komoditi dominan untuk kegiatan bongkar di terminal ini yakni kertas, semen, dan gula. Adapun, untuk komoditi dominan untuk kegiatan muatnya adalah pecah belah, alat tulis kantor, dan besi ulir.

Selain itu, kinerja operasional TPK Belawan sampai dengan semester I / 2020 di terminal internasional mencapai 54,92 B/S/H (Box/Ship/Hour) dan di terminal domestik mencapai 47,66 B/S/H. Produktivitas di kedua terminal tersebut berada di atas standar kinerja bongkar muat peti kemas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan yang sebesar 32 B/S/H.

“Kami akan terus memastikan layanan di TPK Belawan selama 24 jam dalam 7 hari untuk menjaga kelancaran logistik dan kami terus optimis trafik bongkar muat peti kemas di TPK Belawan akan tumbuh meningkat karena aktivitas perekonomian sudah dimulai kembali di masa adaptasi kebiasaan baru,” ujar Indra.

BJ Habibie, Bapak Supply Chain Indonesia

JAKARTA- Alfijak: Presiden Republik Indonesia ke-3 Prof Dr. Ir. BJ Habibie sangat layak diangkat sebagai Bapak Supply Chain Indonesia mengingat berbagai visi, gagasan, dan tindakan riil yang dilakukannya dalam pengembangan sektor transportasi dan logistik di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum DPP ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia) Yukki Nugrahawan Hanafi, dalam mengenang berbagai jasa Habibie dalam pembangunan Bangsa Indonesia, terutama di sektor logistik.

Visi, gagasan, inisiatif, serta tindakan riil Habibie, menurut Yukki, sangat sejalan dengan berbagai konsep supply chain yang sedang berkembang saat ini. “Inisiatif dan gagasan Beliau terhadap industri logistik dan transportasi terutama terkait konektivitas multi-moda tidak hanya ada saat beliau menjadi pejabat negara baik sebagai Menteri, Wakil Presiden, Presiden, dan jabatan strategis lainnya, tetapi jauh sebelum itu,” kata Yukki, pada Kamis (12/9/2019).

“Bangsa ini sangat kehilangan seorang yang telah berjasa besar. Habibie telah meletakkan fondasi yang kokoh dalam berbagai aspek, terutama demokrasi,  ekonomi, dan teknologi. Bagi kami pelaku bisnis logistik, gagasan Habibie merupakan cikal bakal dan fondasi dalam pengembangan supply chain nasional,” ucap Yukki.

Berbagai inisiatif dan program Habibie selama mengabdikan diri dalam pemerintah Indonesia seperti pengembangan industri dirgantara melalui pengembangan PT Nurtanio, industri kelautan melalui pengembangan galangan kapal nasional PT PAL, serta inisiatif Habibie dalam industri otomotif nasional merupakan bukti nyata dalam mendukung konektivitas moda transportasi.

“Konektivitas multi moda transportasi merupakan faktor kunci konsep supply chain dalam bisnis logistik,” tegas Yukki.

Kepedulian Habibie terhadap industri logistik nasional juga tercermin jelas dalam kesediaannya dalam membuka secara langsung Musyawarah Nasional (Munas 2) Gafeksi pada tahun 1998.

“Dalam kata sambutannya saat itu, Habibie secara implisit menjelaskan soal arah perkembangan industri logistik yang mengarah pada konsep supply chain di mana peran transportasi multi moda sangat penting,” kenang Yukki.

Sejak saat itu Habibie juga sudah mengingatkan soal kemajuan teknologi yang akan mempengaruhi jalannya bisnis logistik dan mengingatkan soal pentingnya pembangunan sumber daya manusia, termasuk dalam sektor logiatik, sehingga memiliki daya saing dalam bisnis logistik yang akan dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.

“Automasi di dunia logistik saat ini tak bisa dilepaskan dari gagasan pengembangan Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) yang sangat gencar dilakukannya,” tegas Yukki.

Menurut Yukki, pengembangan INFA institut yang merupakan training center bagi sumber daya manusia industri logistik nasional juga tidak terlepas dari arahan Habibie terkait pengembangan sumber daya manusia saat Munas tersebut.

Menurut Yukki, ada begitu banyak pemikiran dan gagasan Habibie yang perlu ditindaklanjuti. “Bagi kami pelaku sektor transportasi dan logistik, jasa Beliau sangat besar.  Penerapan konsep supply chain saat ini tak terlepas dari jasa Beliau. #Selamat beristirahat Bapak Supply Chain Indonesia#

ALFI Usulkan Agar PLB Pacu Daya Saing Logistik

JAKARTA- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai fasilitas pusat logistik berikat (PLB) dapat dioptimalkan sebagai salah satu jurus ampuh yang diberikan Pemerintah RI guna mendukung daya saing industri nasional khususnya dibidang logistik.

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, menyebutkan dalam pengamatannya sebagai pelaku industri khususnya supply chain, PLB yang merupakan fasilitas yang diberikan Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu itu menjadi stimulus tersendiri bagi pelaku logistik.

Fasilitas tersebut juga untuk mendukung industri manufaktur dan industri kecil menengah (IKM) terkait kegiatan transaksi impor dan ekspor dalam meningkatkan daya saing produk di pasar global maupun domestik.

“Sudah sangat efektif konsep dan tata laksana PLB ini bagi pelaku logistik nasional maupun industri produsen untuk dapat memindahkan pusat penimbunan yang berada di luar negeri ke dalam negeri,” ujar Yukki, melalui keterangan pers-nya, pekan lalu.

Dia mengatakan, proses perolehan ijin PLB yang berbeda dengan jenis fasilitas TPB (Tempat Penimbunan Berikat) lainnya yaitu dimana pengajuan PLB atas dasar business plan yang diusulkan oleh pelaku logistik atau industri komoditas/produsen kepada Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang kemudian disetujui oleh Pemerintah jika memberikan manfaat nyata bagi negara dan pelaku industri nasional.

Sedangkan untuk fasilitas TPB lainnya adalah kebijakannya yang business plan dibuat Pemerintah kemudian dilaksanakan bagi penerima fasilitas berikat tersebut.

ALFI, imbuhnya, mengapresiasi peran siginifikan Ditjen Bea dan Cukai Kemenkeu dalam memberikan peluang bagi industri nasional agar berdaya saing global melalui regulasi PLB tersebut.

“Meskipun disisi lain masih banyak penyelarasan dan perbaikan yang diperlukan dalam mengotimalkan fungsi serta peran fasilitaa PLB itu dimasa mendatang,”ucap Yukki.(ri)

Dewata Logistik Masuk Sistem Blockchain

ALFIJAKARTA- PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) – salah satu emiten logistik dan transportasi, sedang menyiapkan sistem e-logistic dengan sistem blockchain untuk memperkuat bisnisnya.

Sejak 2018, emiten berkode saham DEAL ini telah menggunakan sistem blockchain dan memberikan tingkat efisiensi hingga 15%.

Komisaris Dewata Freightinternational Rico Rustombi mengatakan dengan sistem blockchain ini bisa menghubungkan orang-orang yang memiliki gudang, logistik, dan pengemasan sehingga tergabung dalam satu sistem.

Pada prinsipnya, blockchain adalah sistem pencatatan transaksi di banyak database yang tersebar di banyak komputer yang memuat catatan yang identik.

“Tapi kami belum merumuskan sampai cryptocurrency-nya, ini enggak mudah dan butuh waktu. Jadi sekarang masih menggunakan konvensional pembayarannya,” kata Rico di Jakarta, dikutip dari CBNC, pada Senin (29/7).

Menurut Rico, selama ini tingginya biaya logistik di Indonesia karena tidak ada sistem yang terintegrasi. Apalagi dari sisi regulasi dan infrastruktur masih belum siap. Rico menilai masih ada pungutan dan clearancepanjang yang membebani biaya.

“Menurunkan biaya logistik itu bukan dengan membangun pelabuhan baru, tapi benahi sistemnya. Efisiensi dan utilisasi terhadap pelabuhan yang tersedia, dan masalah traffic sendiri di dalamnya,” ujar Rico yang juga Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Logistik dan Rantai Pasok.

Dengan sistem blockchain, katanya, maka semuanya bisa transparan, tidak ada pungutan liar, dan semua bisa terekam di setiap mata rantainya.

Menurut Rico, perseroan sebagai pelaku usaha bidang forwarder juga menggunakan banyak dokumentasi, dengan sistem blockchain maka perusahaan menjadi terhubung dengan perusahaan logistik global.

“Dengan sistem ini kami terkoneksi by sistem dengan shipping line seluruh dunia,” ujar Rico.

Sistem logistik yang ada saat ini menurutnya tidak efektif karena terlalu banyak lapisan di otoritas pelabuhan di dalamnya. Pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) di beberapa tempat pun tidak efektif karena tidak jelas sistem logistik yang digunakan dan insentifnya.

“Layer dari pelabuhan saja, BUMN banyak anak perusahaannya, secara cost kita enggak akan competedengan Malaysia, Singapura, Fhilipina, dan Thailand, semua karena regulasi juga,” ujar Rico.(ri)

Tokopedia Ekspansi Bisnis Logistik

JAKARTA- Unicorn asal Indonesia, Tokopedia, dikabarkan tengah berinvestasi dalam dua perusahaan logistik untuk mendorong kecepatan pengiriman dan efisiensi ongkos pengiriman di Tanah Air.

Founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengungkapkan, pihaknya juga tengah terlibat dalam diskusi akhir untuk berinvestasi dalam perusahaan rintisan di bidang agribisnis yang bekerja langsung dengan petani.

“Nantinya pelanggan Tokopedia akan mampu membeli produk langsung dari petani dan nelayan,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/7).

Lebih lanjut dia berharap aksi perusahaannya berinvestasi dalam perusahaan logistik dapat memangkas biaya logistik bagi mitra dagangnya, dan juga meningkatkan proporsi pengiriman paket Tokopedia  pada hari yang sama menjadi 95%, dari posisi saat ini 65% dari total pengiriman.

Didukung dengan investor kakap seperti dari SoftBank Vision Fund dan Alibaba, Tokopedia berambisi menghadirkan ekosistem super, dengan cakupan layanan yang luas, termasuk pembiayaan dan sistem pebayaran baik bagi pelanggan maupun mitra dagang.

Sebelumnya, Tokopedia  mengkonfirmasi telah mengakuisisi penuh perusahaan penyedia direktori vendor pernikahan Bridestory dan portal aktivitas orangtua-anak Parentstory.

Selain kedua perusahaan rintisan tersebut, beberapa perusahaan rintisan yang dikabarkan akan bergabung ke dalam ekosistem Tokopedia di antaranya Sayurbox, Laku6, dan AnterAja.(ri)

Harga Tiket Pesawat Turun 50 Persen

JAKARTA- Dua hari lagi harga tiket pesawat akan turun 50 persen. Pasalnya, pemerintah telah menggelar rapat koordinasi (rakor) lanjutan tentang kebijakan tiket pesawat murah.

Rapat atau pertemuan itu dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II hingga maskapai penerbangan terkait.

Sebelumnya pada 1 Juli 2019, pemerintah memutuskan tiket penerbangan Low Cost Carrier (LCC) akan diturunkan 50 persen dengan kapasitas 30 seat untuk penerbangan maskapai Citilink dan Lion Air.

Adapun, tiket murah itu khusus untuk hari Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 10.00-14.00 WIB.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, penurunan harga tiket pesawat itu bakal mulai diberlakukan pada hari Kamis 11 Juli 2019. “Kita akan mulai efektif sejak hari kamis 11 juli 2019, karena penyesuaian sistem butuh 2-3 hari,” ujar Kemenko Perekonomian di Jakarta.

Dirincinya, penurunan tarif penerbangan itu akan diberlakukan pada maskapai Citilink untuk 62 penerbangan per hari dengan total kursi sebanyak 3.348 kursi. Sedangkan untuk Lion Air, sebanyak 146 penerbangan per hari dengan total 8.278 kursi.

Sedangkan untuk rute penerbangan pihaknya masih melakukan peninjauan. Ia memastikan, peninjauan rute selesai pada hari Kamis 11 Juli 2019. “Sebelum Kamis kami akan jelaskan, (penurunan harga tiket pesawat) ke mana saja dan jam berapa. Kami akan publish detail sebelum Kamis,” katanya.

Ditambahkannya, upaya pemerintah menyediakan tarif pesawat murah akan terus dievaluasi secara periodik.(egindo.co/ri)

Priok Diminta Optimalisasi Layanan Ekspor

JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan jumlah ekspor melalui pelabuhan Tanjung Priok, waktu operasional pelayanan pelabuhan akan dilaksanakan setiap hari.

Nantinya Otoritas Pelabuhan, Syahbandar, Bea Cukai, Imigrasi, Operator Pelabuhan, Bank dan stakeholder terkait akan melakukan pelayanan optimal secara terus-menerus selama 24 jam 7 hari seminggu.

Menteri Perhubungan menegaskan hal ini usai mengadakan rapat dengan jajaran stakeholder Pelabuhan Tanjung Priok, di Kantor Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta Minggu (7/7/2019).

Menhub mengatakan telah menyisir upaya-upaya yang bisa meningkatkan ekspor. Ia mengakui ada beberapa hal yang memang harus ditingkatkan. Salah satunya adalah meningkatkan waktu operasional pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Berkaitan dengan jumlah hari produktif pelayanan, sebelum ini 3 hari, sekarang sudah 4-5 hari, kita ingin 7 hari. Artinya 24/7 kita melayani. Agar orang-orang yang melayani di sini waktunya tersebar dan fasilitas tol, truk itu terbagi rata di 7 hari. Sehingga produktivitas itu lebih baik,” ucap Menhub.

Menhub mengilustrasikan dengan waktu pelayanan 3 hari, apabila ada eksportir yang ingin mengirim 14 kontainer barang, maka dalam satu hari harus ada 5 truk kontainer yang berjalan dalam sehari, namun jika waktu pelayanan menjadi 7 hari maka dalam satu hari hanya dibutuhkan 2 truk kontainer saja.

Imbasnya hal ini akan membuat jalanan dari dan menuju pelabuhan menjadi tidak terlalu padat, sehingga efek positifnya dapat mengurangi jumlah kemacetan.

“Jadi jalannya lengang, truknya produktif yang di pelabuhan juga enak mengaturnya. Dengan lengang itu maka kecenderungan untuk melakukan kegiatan ekspor khususnya itu bertambah. Pasti bertambah. Karena kemudahan itu equivalen dengan pertambahan jumlah. Kalau ini semua lancar maka otomatis yang ekspor juga menjadi lebih banyak,” jelas Menhub.

Selanjutnya yang juga menjadi pusat perhatian Menhub adalah empty container (kontainer kosong) dalam impor barang. Menurut Menhub banyak kontainer setelah melakukan proses impor barang, truk-truk kontainer tersebut berjalan dalam keadaan tanpa muatan atau kosong. Karena itu hal ini akan dikoordinasikan lebih lanjut agar truk-truk tersebut tidak berjalan dalam keadaan kosong.

“Truk banyak yang berjalan kosong. Setelah impor, dia kosong, dia dibawa ke Cikarang ke sini (Tanjung Priok) kosong. Kita akan minta kepada cargo owner, atau shipping line untuk menyiapkan supaya jangan ada truk yang kosong. Jadi kita upayakan itu dalam keadaan terisi,” ujar Menhub.

Kemudian yang terakhir yang menjadi sorotan Menhub adalah masalah sistem. Perlu ada satu sistem yang mengatur keseluruhannya.

“Dan terakhir adalah sistem. Kita akan tingkatkan koordinasi INSW, Inaportnet. Dengan Bea Cukai, Pelindo, Syahbandar, OP bersama Ditjen Perhubungan Laut akan kita rapatkan minggu depan agar sistemnya itu menjadi satu. Di sini juga saya sengaja mengundang para banker BNI, BRI dan Mandiri untuk Sabtu Minggu juga masuk. Jadi sekarang Sabtu Minggu masih sepi, jadi nanti akan ramai. Agar mereka juga beroperasi,” pungkas Menhub.(ri)

RPX Tawarkan Layanan One Stop Logistic

JAKARTA – Perusahan jasa logistik RPX menawarkan pelayanan one
stop logistic guna menjawab kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan pengiriman barang yang aman dan cepat.

Bahkan seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan tehnologi RPX pun kini mencoba untuk melayani e-commerce.

RPX yang telah hadir di Indonesia selama 30 tahun telah berpengalaman dalam memanfaatkan penggunaan tehnologi modern untuk mentransformasi pengiriman, baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga menjadi efisien dan fleksibel.

“Selama ini 30 tahun kami memang kebanyakan melayani internasional. Tapi secara tak langsung kita sebenarnya sudah lakukan domestik dulu sebelum keluar negeri,” ujar Eko Marhendro Nugroho Vice President Expres, RPX Group dalam bincang-bincang dengan wartawan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Melalui konsep one stop logistics, RPX memberika terobosan baru yang merupakan wujud dari kesiapan dalam melayani bisnis dan konsumen.

Sembilan unit usaha terintegrasi milik RPX meliputi e-commerce, logistic warehouse (pergudangan), international express (pengiriman luar negeri), domestic express (pengiriman dalam negeri), freight fowarding (pengiriman dengan kapal laut).

Kemudian, custom clearance (penyelesaian dan pengurusan berbagai dokumen administrasi, biaya pajak dan hal terkait lainnya atas suatu barang ekspor ataupun barang impor), warehouse transit (gudang untuk penyimpanan sementara), distribution (dengan armada Truk dari berbagai ukuran), enabler, last mile delivery (pengiriman pada hari yang sama).

Menurut Eko, kebutuhan logistik bisnis e-commerce saat ini semakin kompleks sehingga tidak hanya membutuhkan layanan logistik terintergrasi.

“Bahkan saat ini RPX juga menyediakan layanan customer service selama 24 jam melalui chat,”ucapnya.(ri)

Graha Segara Investasi RTGC Kalmar

JAKARTA – Pengelola Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) Graha Segara di kawasan pabean pelabuhan Tanjung Priok Jakarta mendatangkan satu unit alat bongkar muat jenis rubber tyred gantry crane (RTGC) untuk penambahan percepatan pelayanan di lapangan.

Alat bongkar muat/RTGC merek Kalmar itu didatangkan dari Shanghai dan dibongkar di dermaga TPK Koja, malam hari ini, Kamis (9/5/2019).

Roy Rayadi, Direktur Eksekutif TPFT Graha Segara menginformasikan kedatangan satu RTGC merek Kalmar yang dipesan perusahaan tersebut.

“Malam ini (RTGC) itu sudah tiba di Jakarta,” ujarnya dikutip dari beritakapal.com.

Direktur TPFT Graha Segara Wildan S Anwar mengatakan, RTGC Kalmar milik TPFT Graha Segara diklaim sebagai jenis alat bongkar muat yang pertama kali ada di Jakarta.

“RTGC ini untuk memperkuat layanan bongkar muat di TPFT Graha Segara. Ini sekaligua merupakan investasi internal perusahaan yang nilainya mencapai Rp.15 milliar,”ujarnya.

PT TPFT Graha Segara saat ini bergerak dibidang penyediaan fasilitas behandle atau pemeriksaan petikemas khusus import baik jalur merah maupun jalur hijau.

Untuk menunjang pelayanannya, TPFT Graha Segara terintegrasi dengan layanan pemeriksaan karantina Hewan dan tumbuhan. Saat ini PT Graha Segara sudah memiliki standard layanan internasional.

Perseroan juga mengomunikasikan dan meninjau secara periodik kesesuaiannya terhadap sistem, sasaran, target dan program yang ditetapkan, pada seluruh proses dan kegiatan secara konsisten dengan melibatkan seluruh pegawai, mitra kerja dan pihak-pihak terkait lainnya.(ri))