
JAKARTA – Perkembangan industri yang memasuki era 4.0, digitalisasi dan logistik menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan, dengan perkembangan itu, cepat atau lambat digitalisasi telah merambah ke semua lini dan salah satunya adalah logistik.
Saat ini kesiapan ALFI untuk menyongsong era industry 4.0, dengan dua hal. Pertama, menyiapkan sumber daya manusianya dengan berbagai pelatihan melalui ALFI institute.
Kedua, ALFI telah melakukan pengembangan digitalisasi Smart Logistics yang dibangun dalam Website ALFI (ilfa.or.id) dan pengembangan tersebut telah dilakukan secara bertahap.
Saat ini,imbuhnya, modul yang siap adalah modul impor, ekspor, track and trace, yang telah mencakup lebih dari 150 negara, selanjutnya pengembangan rantai pasok sampai dengan ke last mile delivery.
Yukki mengatakan, pada tahap awal Track and Trace yang saat ini dikembangkan tentunya meliputi transport laut, darat dan udara, karena pergerakan arus barang tidak hanya melalui jalur laut saja.
“Selanjutnya kita kembangkan di IoT, pergudangan, depo dan data exchange (pertukaran data), tak lupa sektor Perbankan untuk menunjang Trade Financing,” papar Yukki juga Chairman Asean Freight Forwarder Association.
Yukki juga menambahkan bahwa, ALFI saat ini sedang dalam proses menjalin kerjasama global baik kerjasama platform teknologi, maupun communities network, dimulai dari tingkat ASEAN, beberapa Negara Timur Tengah, USA, Jepang, Canada, China dan Amerika Latin.
Tren Otomatisasi
Kerjasama tersebut meliputi teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber dan merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data, termasuk cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan (cloud-based) dan komputasi kognitif (cognitive computing, self-learning system) dan tentunya community-based, di mana outputnya akan tercipta kolaborasi global dan kemudahan bisnis proses logistik bagi para anggota ALFI.
Tahap awal sosialisasi tersebut di atas akan dilaksanakan setidaknya di lima wilayah DPW ALFI meliputi, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar dan Belawan. Yukki optimis bahwa target integrasi global platform ini bisa terlaksana di quarter ketiga 2019.
Yukki mengatakan, dalam konteks platfrom digital ini, bisnis yang tumbuh harus mencari sesuatu yang berbeda bukan sekedar menjadi lebih baik dan bicara digitalisasi, yang perlu di antisipiasi baik dalam dunia pelayaran dan logistik adalah kecepatan untuk beradaptasi dan agilitas serta transparansi dalam proses internal dan eksternal.
Menurutnya, ALFI yang saat ini mengembangkan Rantai Pasok Berbasis Digital guna meningkatkan Daya Saing agar dapat menuju Indonesia yang kompetitif, dinamis dan inovatif, tentunya tidak bisa bergerak sendiri, dibutuhkan kolaborasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Menurutnya, pembangunan kolaborasi digital platform ini juga meliputi fitur-fitur seperti global manifest, cross border trade connectivity, dan supply chain service orchestration sehingga ALFI ditargetkan menjadi Trade Facilitator, community network di ASEAN, beberapa Negara Timur Tengah, USA, Jepang, Canada, China dan Amerika Latin.(ri)