Ekspor Impor Melejit, Ativitas Logistik Tumbuh

ALFIJAK – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) meyakini aktivitas logistik sepanjang 2022 akan terus tumbuh meskipun ditengah situasi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir akibat varian baru Omicron.

Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, mengungkapkan jika dibanding tahun lalu (2021) pada tahun ini, diprediksikan kegiatan logistik akan terus tumbuh.

“Kami pelaku usaha logistik optimistis dengan pertumbuhan itu. Apalagi neraca perdagangan kita juga masih surplus sepanjang Januari 2022 jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Begitupun dengan ekspor impor di awal tahun 2022 juga masih beranjak naik ketimbang periode yang sama tahun lalu,” ujar Yukki pada Rabu (16/2/2022).

Namun, menurut Yukki, pelambatan arus logistik kemungkinan akan terjadi sesaat pada tiga pekan menjelang Lebaran Idul Fitri, dan kemudian akan naik lagi sampai dengan Januari 2023.

Yukki yang juga Chairman Asean Freight Forwarders Association (AFFA) itu mengatakan saat ini pola bisnis dan perdagangan juga telah berubah. Bahkan, kalangan industri telah melakukan berbagai perubahan dalam aktivitasnya lantaran mereka tidak hanya melihat dari sisi logistik tetapi juga rantai pasok.

“Oleh sebab itu transformasi digital yang dilakukan sektor logistik merupakan sebuah keharusan dan dinilai bisa menjadi katalis untuk bisa bertahan hingga melakukan berbagai ekspansi terutama selama pandemi Covid-19,” ujar Yukki Nugrahawan Hanafi.

Sebagai pelaku usaha logistik, Yukki mengapresiasi berbagai upaya dan langkah yang telah dilakukan Pemerintah RI guna mendongkrak kinerja perdagangan dan industri maupun investasi di tanah air sehingga hal itupun berimbas pada pertumbuhan aktivitas logistik ekspor impor nasional.

Berdasarkan data <span;>Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa nilai ekspor Indonesia pada Januari 2022 mencapai US$19,16 miliar atau tumbuh 25,31% jika dibandingkan dengan periode Januari 2021.

Adapun ekspor nonmigas pada Januari 2022 mencapai US$18,26 miliar, atau naik 26,74 persen dibanding ekspor nonmigas pada Januari 2021.

Ekspor nonmigas Januari 2022 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$3,51 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,56 miliar dan Jepang US$1,51 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,57 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,34 miliar dan US$1,70 miliar.

Adapun menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari 2022 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$3,11 miliar (16,21 persen), diikuti Jawa Timur US$1,88 miliar (9,81 persen), dan Riau US$1,73 miliar (9,05 persen).

Sedangkan  nilai impor Indonesia pada Januari 2022 mencapai US$18,23 miliar, atau naik 36,77 persen jika dibandingkan pada Januari 2021.

Impor migas Januari 2022 senilai US$2,23 miliar, atau naik 43,66 persen dibandingkan Januari 2021. Impor nonmigas Januari 2022 senilai US$16,00 miliar, atau naik 35,86 persen dibandingkan Januari 2021.

Adapun tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2022 adalah Tiongkok US$5,85 miliar (36,55 persen), Jepang US$1,39 miliar (8,67 persen), dan Thailand US$0,93 miliar (5,84 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$2,75 miliar (17,17 persen) dan Uni Eropa US$0,94 miliar (5,84 persen).(*)

ALFI Jakarta Serahkan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru

ALFIJAK – Sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban erupsi gunung Semeru, para pengusaha logistik dan forwarder yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Provinsi DKI Jakarta melakukan penggalangan dana untuk meringankan dan membantu para korban.

Erupsi Gunung Semeru pada awal Desember 2021 lalu menyisakan dampak korban jiwa, termasuk kerusakan fisik infrastruktur dan rumah warga sekitar maupun pengungsian.

Ketua Umum DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim, mengatakan, p<span;>enggalangan dana tersebut dilakukan selama sebulan yakni sejak Desember 2021 s/d 31 Desember 2021 yang dikordinasikan melalui WhatsApp Group anggota ALFI DKI Jakarta, dan terkumpul dari Pengurus serta Anggota sebesar Rp.105 juta.

Bantuan dari Pengurus dan Anggota DPW ALFI DKI Jakarta tersebut diterima oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq S.Ag MML yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang Drs Basuni dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana  Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria  Selain itu juga disaksikan Wakil Ketua II Baznas Kabupaten Lumajang, Puji Ardhi

“Kami mohon jangan dilihat nominalnya, semoga bantuan yang kami (ALFI DKI) serahkan ini bisa meringankan masayarakat yang terdampak dan menjadi korban erupsi Semeru,” ujar Adil Karim saat menyerahkan bantuan tersebut secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, di Ruang Rapat Terbatas Kantor Bupati Lumajang Provinsi Jawa Timur pada Jumat (4/2/2022).

Penyerahan secara simbolis itu juga dihadiri dan disaksikan langsung oleh Sekretaris Umum DPW ALFI DKI Jakarta Fauzan A Musa, Wakil Ketua Umum bidang Organisasi Rifan Zamroni, Ketua Komite Tetap (Komtap) bidang Logistik & Pergudangan Tommy Darmawan, dan Wakil Komtap bidang Logistik Eka Triyadi.

Pada kesempatan itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lumajang Drs Basuni menyampaikan apresiasi serta terimakasih kepada ALFI DKI Jakarta yang turut peduli dan menyampaikan empatinya untuk para korban erupsi gunung Semeru.

“Sampai hari ini ada 62 orang yang telah teridentifikasi meninggal dunia dampak erupsi Semeru tersebut. Bantuan dari ALFI DKI Jakarta ini akan kami salurkan langsung ke masyarakat yang menjadi korban erupsi tersebut, ” ujar Basuni.

Sebagai informasi, selama ini ALFI juga aktif berkordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam membantu pergerakan/distribusi barang bantuan saat Pandemi Covid-19 di Indonesia dengan melibatkan sejumlah perusahaan anggota ALFI.

Selain itu juga aktif dalam penyaluran donasi bantuan seperti ke Palu dan sejumlah wilayah lainnya di Indonesia.(*)

ALFI: Kebutuhan Peak Season Truk Logistik jadi Acuan

ALFIJAK –  Pengelola Terminal Peti Kemas di pelabuhan Tanjung Priok perlu menghitung jumlah kebutuhan ideal armada truk logistik pengangkut peti kemas yang mesti comply STID, termasuk kondisi kereta tempelannya yang  mengikuti aturan tersebut.

Single Truck Identity Document (STID) telah di implementasikan sejak 1 Januari 2022 di Pelabuhan Tanjung Priok.

Ketua DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim mengungkapkan penghitungan ideal kebutuhan truk logistik itu mesti mengacu pada data pergerakan trucking khususnya pada saat peak season atau saat hari-hari sibuk pelayanan yakni pada Kamis, Jumat dan Sabtu.

“Saat peak season itu perlu ada report oleh pengelola terminal peti kemas, berapa kebutuhan rata-rata trucking yang keluar masuk Pelabuhan,” ujar Adil  pada Senin (31/1/2022).

Saat ini, di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat lima fasiitas terminal peti kemas yakni Jakarta International Container Terminal (JICT),TPK Koja, New Priok Container Terminal-One (NPCT-1), Terminal Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok.

Menurut Adil, saat peak season menjadi indikator kepadatan pergerakan truk logistik lantaran mendekati clossing time ekspor dan pergerakan dellivery importasi juga meningkat.

“Jadi menghitung berapa kebutuhan trucking pendekatannya saat peak season, berapa kebutuhan angkutan truk untuk ekspor maupun impor disaat peak season itu. Sebab pada hari Senin s/d Rabu pada umumnya masih slow,” ucapnya.

Saat dimintai tanggapannya soal berapa kebutuhan ideal trucking pengangkut peti kemas yang comply dengan STID di Priok, Adil Karim menyebut minimal sebanyak 12 ribuan unit jika mengacu pada throughput peti kemas di pelabuhan Priok yang rata-rata 6,5 s/d 7 juta twenty foot equivalent units (TEUs) pertahun.

“Kalau melihat pergerakan througput pertahun, minimal 12 ribuan truk yang mesti comply STID di Priok,” ucap Adil Karim.

Berdasarkan Laporan Penerapan STID di Pelabuhan Tanjung Priok, hingga Minggu 30 Januari 2022, jumlah trucking di pelabuhan Tanjung Priok yang telah mengantongi Single Truck Identity Document (STID) sebanyak 11.087 Truk.

Namun dari jumlah itu, terdapat STID Sementara (STID-S) yang disetujui sebanyak 996 Truk.

Sebagaimana diketahui bahwa pemegang STID-S hanya bisa dipergunakan sampai dengan akhir Maret 2022. Setelah itu kalau tidak melakukan upgrade ke STID yang permanen, maka Trucking pemegang STID-S tidak bisa lagi terlayani oleh system di terminal pelabuhan.

Adapun jumlah perusahaan yang telah disetujui PMKU (Permohonan Melakukan Kegiatan Usaha) di Pelabuhan Tanjung Priok hingga 30 Januari 2022, sebanyak 700 Perusahaan.

Sedangkan Perusahaan yang mengajukan STID hingga 29 Januari 2022 tercatat 528 Perusahaan dan jumlah perusahaan yang telah disetujui STID-nya 513 Perusahaan.

Adapun jumlah kartu STID yang dicetak dan telah didistribusikan hingga Sabtu 29 Januari 2022 telah mencapai 10.880 kartu.(*)