Arsip Tag: Mohammed Haruna

Jelang Natal, miras ilegal & beras palsu disita

Jelang Natal, miras ilegal & beras palsu disita
Jelang Natal, miras ilegal & beras palsu disita

 

Rencana untuk menyelundupkan ribuan minuman keras (miras) yang berasal dari Korea Selatan bernama Soju ini akhirnya berhasil digagalkan oleh petugas Bea Cukai dan Polri.

Tindakan penggagalan penyelundupan ribuan miras tersebut dilakukan oleh Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok, yang dibantu dengan Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

Saat dimintai keterangan, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menjelaskan bahwa ribuan miras tersebut diselundupkan di dalam satu kontainer 40 feet yang diimpor oleh PT. SPMB‎.

Untuk mengelabuhi dari razia petugas, pelaku importir menyimpan ribuan miras tersebut ke dalam spare part kendaraan.

Dan hasilnya, dua orang tersangka penyelundupan ribuan miras tersebut berhasil diamankan oleh petugas.

“Kami bersama-sama BNN, Polri, Bea Cukai terus melakukan penegakan hukum. Kemarin berhasil melakukan penangkapan terhadap barang masuk diduga ilegal ditemukan tanpa dokumen sah. Spare part tapi dalamnya minuman Korea Soju,” ujar Iriawan,di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (23/12).

Iriawan menambahkan bahwa dalam penangkapan kedua tersangka tersebut, pihaknya juga berhasil menyita miras jenis Soju asal Korea Selatan sebanyak 36.400 botol.

Dugaan sementara, akibat adanya penyelundupan ribuan miras tersebut, negara mengalami kerugian mencapai 4,19 miliar.

“Barang beredar jelang Natal dan Tahun Baru akan merepotkan kantibmas,” tambah dia.

Dua orang tersangka yakni MZ selaku Direktur dan SR selaku Marketing PT. SPMB sudah ditahan oleh polisi.

Sementara itu, kasus penyelundupan ribuan miras tersebut saat ini masih ditangani oleh Bea Cukai Tanjung Priok.

Beras plastik selundupan

Sementara itu dari Nigeria dilaporkan, pemerintah negara itu telah menyita lebih dari 100 karung beras plastik yang diselundupkan ke negara itu di tengah meroketnya harga bahan pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Petugas berwenang mengingatkan beras plastik yang diduga dibawa dari China itu berbahaya untuk dikonsumsi manusia.

Diwartakan dari AFP, Minggu (25/12/2016), karung beras seberat 50 kilogram dengan merk “Best Tomato Rice” itu tidak memiliki tanggal pembuatan dan berhasil dicegat pekan lalu sebelum beredar di kota.

“Kami telah melakukan analisis awal terhadap beras plastik itu. Setelah direbus, beras itu lengket dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi jika benda itu dikonsumsi manusia,” kata petugas bea cukai daerah Ikeja, Mohammed Haruna.

Meski mengalami kelangkaan, Nigeria melarang impor beras karena ingin meningkatkan produksi beras lokal. Haruna mengatakan, beras-beras plastik itu akan dijual menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Dengan inflasi yang terjadi, harga bahan makanan, termasuk beras di Nigeria semakin tinggi.

Harga sekarung beras seberat 50 kilogram di Nigeria saat ini hampir dua kali lipat dari harga di bulan yang sama tahun lalu.

Pada 2015, beras plastik China sempat membuat heboh penduduk di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, India dan Vietnam.

Meski terlihat seperti beras pada umumnya, beras-beras itu dibuat dengan campuran kentang, kentang manis dan resin sintetis yang dapat menyebabkan kerusakan sistem pencernaan jika dikonsumsi.

sumber: iwarta.id/okezone.com

“Kami telah melakukan analisis awal terhadap beras plastik itu. Setelah direbus, beras itu lengket dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi jika benda itu dikonsumsi manusia,” kata petugas bea cukai daerah Ikeja, Mohammed Haruna. Meski mengalami kelangkaan, Nigeria melarang impor beras karena ingin meningkatkan produksi beras lokal. Haruna mengatakan, beras-beras plastik itu akan dijual menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Dengan inflasi yang terjadi, harga bahan makanan, termasuk beras di Nigeria semakin tinggi. Harga sekarung beras seberat 50 kilogram di Nigeria saat ini hampir dua kali lipat dari harga di bulan yang sama tahun lalu. Pada 2015, beras plastik China sempat membuat heboh penduduk di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, India dan Vietnam. Meski terlihat seperti beras pada umumnya, beras-beras itu dibuat dengan campuran kentang, kentang manis dan resin sintetis yang dapat menyebabkan kerusakan sistem pencernaan jika dikonsumsi.
“Kami telah melakukan analisis awal terhadap beras plastik itu. Setelah direbus, beras itu lengket dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi jika benda itu dikonsumsi manusia,” kata petugas bea cukai daerah Ikeja, Mohammed Haruna.
Meski mengalami kelangkaan, Nigeria melarang impor beras karena ingin meningkatkan produksi beras lokal. Haruna mengatakan, beras-beras plastik itu akan dijual menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Dengan inflasi yang terjadi, harga bahan makanan, termasuk beras di Nigeria semakin tinggi. Harga sekarung beras seberat 50 kilogram di Nigeria saat ini hampir dua kali lipat dari harga di bulan yang sama tahun lalu.
Pada 2015, beras plastik China sempat membuat heboh penduduk di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, India dan Vietnam. Meski terlihat seperti beras pada umumnya, beras-beras itu dibuat dengan campuran kentang, kentang manis dan resin sintetis yang dapat menyebabkan kerusakan sistem pencernaan jika dikonsumsi.