Arsip Tag: Harry Boediarto

Pemerintah suntik Pelni Rp500 miliar beli 6 kapal peti kemas bekas

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni membeli enam kapal untuk melayani trayek Tol Laut. Pelni merogoh kocek hingga Rp500 miliar untuk penambahan armada tersebut di mana sumber dana berasal dari penyertaan modal negara (PMN).

JAKARTA (alfijak): Direktur Angkutan Barang & Logistik Pelni, Harry Boediarto mengatakan sebanyak empat kapal bakal datang di sisa dua bulan terakhir tahun ini sedangkan dua kapal lain diharapkan datang pada awal 2018.

“Kami beli used [bekas], umurnya di bawah 10 tahun,” jelasnya kepada Bisnis.com, dikutip Senin (6/11/2017).

Dia menuturkan, kapal yang dibeli Pelni berkapasitas beragam, mulai dari 200 TEUs–300 TEUs dan 350 TEUs–400 TEUs.

Menurut Harry, kapal dilengkapi dengan crane agar memudahkan proses bongkar muat kontainer di pelabuhan-pelabuhan yang minim alat bongkar muat.

Sebagaimana diketahui, Pelni mendapat penugasan untuk melayani tujuh rute Tol Laut yakni T-3, T-5, T-6, T-9, T-11, T-12, dan T-13.

Trayek yang dilayani Pelni sebagian besar berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Tahun depan, Pelni juga menyatakan siap mendapat penugasan lanjutan untuk menggarap trayek baru.Manager PR & CSR Pelni sebelumnya mengatakan tambahan kapal baru membuat frekuensi pelayaran atau voyage bertambah.

Saat ini, satu trayek Tol Laut baru dilayani satu kapal sehingga frekuensi pelayaran terbatas mengingat jarak tempuh yang panjang.

 Di sisi lain, Pelni juga akan menambah fasilitas pendingin untuk menggenjot muata balik.

Harry mengatakan fasilitas pendingin itu antara lain reefer container atau kontainer yang suhu udaranya bisa diatur sesuai kebutuhan.”Kami memang terlambat, swasta itu sudah punya,” tukasnya.

Dia menjelaskan, teknologi pendingin memungkinkan kualitas hasil bumi, perikanan, maupun produk industri bisa terjaga dalam waktu panjang.

Dia menggambarkan, hasil perikanan di  Kawasan Timur Indonesia (KTI) berpeluang mendapat nilai tambah yang lebih tinggi bila diangkut dalam keadaan segar ke Pulau Jawa.

Sebaliknya, kualitas produksi hasil industri dari Jawa seperti produk farmasi juga akan lebih terjaga dengan teknologi pendingin ini.

Harry menuturkan, bila kualitas barang bisa dijaga dengan prima, arus barang akan tercipta secara alamiah.

Walhasil, neraca angkutan antara Jawa dengan KTI yang selama ini timpang secara bertahap bisa menjadi setara. (bisnis.com/ac)

Pelni gandeng SIER & Pos garap angkutan logistik di jalur Tol Laut

PT Pelni (Persero) bersindergi dengan dua BUMN logistik yaitu PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan PT Pos Indonesia (Persero).

JAKARTA (alfijakarta): Penandatangan nota kerja sama (MoU) dengan SIER perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Pos Indonesia berlangsung di atas Kapal Motor (KM) Kelud, di Dermaga 106 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Para pihak tersebut sepakat mengoptimalkan sarana Tol Laut untuk mengembangkan pengiriman logistik di seluruh pelosok Tanah Air.

Penandatanganan MoO dilakukan oleh Direktur Utama PT Pelni (Persero) Insan Purwarisya dan Plh Direktur Utama PT SIER Fattah Hidayat. Selain itu PKS ditandatangani oleh Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni (Persero) Harry Boediarto dan Direktur Jasa Kurir PT Pos Indonesia (Persero) Agus F. Handoyo Corporate Secretary PT Pelni (Persero).

Didik Dwi Prasetio mengatakan, penandatangan MoU dengan PT SIER diperlukan dalam pengembanganan angkutan logistik untuk mendukung Tol Laut.

Hampir 80 persen kapal Tol Laut yang dioperasikan Pelni berangkat dari Tanjung Perak Surabaya menuju ke pulau-pulau terluar di Indonesia Timur.

“Ada 6 trayek Tol Laut berangkat dari Tanjung Perak. Kami butuh partner dalam pengembangan bisnis perusahaan,”kata Didik.

Sedangkan PKS dengan PT Pos Indonesia adalah untuk memberikan layanan pengangkutan pos secara menyeluruh kepada PT Pos Indonesia (Persero).

PKS ini akan menjadi payung bagi beberapa kerja sama yang telah dan akan berjalan ke depannya. Beberapa kerja sama yang telah dilaksanakan antara lain pengangkutan benda-benda pos di seluruh kapal Pelni di Nusantara.

Beberapa kerja sama yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat adalah layanan pelayanan angkutan pos terintegrasi dengan sisitem IT yang sedang dibangun PT Pelni (Persero).

Kesepakatan ini merupakan wujud sinergi BUMN serta komitmen kuat PT Pelni (Persero) dalam memberikan produk dan layanan terbaik kepada sesama BUMN.

PT Pelni (Persero) terus meningkatkan produk angkutan, baik dengan kapal penumpang, kapal perintis maupun kapal barang Tol Laut untuk memperkuat layanan, sehingga dapat membantu pelanggan korporasi secara aman, mudah, cepat dan efisien.

Pelni saat ini sedang mewujudkan efisiensi (single treasury account) dalam pengelolaan keuangan, baik sisi penerimaan maupun pengeluaran.

Hal ini perlu dilakukan karena tugas Pelni saat ini tidak hanya mengangkut penumpang saja, tetapi juga mengangkut barang.

“Pelni mendapatkan tantangan baru untuk mengangkut barang-barang kebutuhan pokok dalam rangka mewujudkan Program Tol Laut. Di sisi lain, Pelni harus tetap memberikan pelayanan transportasi laut kepada para penumpang dan angkutan pos,” tambah Didik. (indopos.co.id/ac)