SURABAYA (Alfijak): Perusahaan pelayaran mendapatkan diskon tarif handling (penanganan) peti kemas transshipment (alih pengapalan) antar-terminal di Pelabuhan Tanjung Perak sebesar 35%, menyusul penerapan tarif khusus di pelabuhan yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia III itu.
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebenarnya sudah memberlakukan tarif khusus di Tanjung Perak, tetapi baru diterapkan di satu terminal saja. Dengan kebijakan baru ini, tarif handling peti kemas di pelabuhan itu menjadi 65% dari tarif normal (paket handling peti kemas domestik).
“Pemangkasan tarif ini sebagai bentuk komitmen Pelindo III dalam menekan biaya logistik nasional dan pemenuhan tugas sebagai agen pembangunan,” kata Direktur Utama Pelindo III Doso Agung pada acara Kerjasama Pelindo III dengan Perusahaan Pelayaran dalam Memperkuat Konektivitas dan Penyederhanaan Sistem Pembayaran (Single Billing) di Surabaya, Senin (14/1).
Dia mengatakan Pelabuhan Tanjung Perak saat ini mengemban peran sebagai penghubung antara wilayah barat dan wilayah timur Indonesia sehingga menjadi transshipment port peti kemas domestik.
Dengan tarif khusus itu, tutur Doso, perusahaan pelayaran mendapat diskon handling peti kemas transhipment sebesar 35%. “Ini baru diberlakukan di lingkungan Pelindo III atau bisa disebut sebagai yang pertama di pelabuhan Indonesia,” ujarnya.
Menurut Doso, peti kemas transhipment di Tanjung Perak berasal dari wilayah Sumatera, Jakarta, dan sekitarnya. Ada juga dari Kalimantan yang selanjutnya akan diangkut ke wilayah timur Indonesia, seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, dan sebaliknya.
“Dengan meningkatnya arus peti kemas transshipment domestik, Pelabuhan Tanjung Perak semakin mengukuhkan posisinya sebagai penghubung wilayah Indonesia bagian barat dan timur, dengan didukung sekitar 72 rute pelayaran peti kemas domestik,” jelas Doso.
Berdasarkan data Pelindo III, selama tiga tahun terakhir arus peti kemas transshipment di Pelabuhan Tanjung Perak terus meningkat. Pada 2016, arus peti kemas transshipment tercatat 33.374 boks, naik menjadi 35.131 boks pada 2017, dan mencapai 36.980 boks pada 2018.
Perusahaan pelayaran domestik yang melayani rute transshipment di antaranya Meratus, Tanto, Salam Pacific Indonesia Lines, Tempuran Emas, Mentari Sejati Perkasa, dan Perusahaan Pelayaran Nusantara Panurjwan.
Pelayanan peti kemas domestik juga dilayani oleh seluruh terminal di Pelabuhan Tanjung Perak, termasuk yang dioperatori oleh anak perusahaan Pelindo III seperti Terminal Petikemas Surabaya, BJTI Port dan Terminal Teluk Lamong.(ri)